Selamat, SD Negeri Borobudur 1 Berhasil Melenggang ke Provinsi dalam FTBI 2022

Borobudur - Hari ini, Kamis, 13 Oktober 2022, menjadi hari yang membanggakan bagi SD Negeri Borobudur 1, setelah perjuangan yang panjang , akhirnya menuai hasil membahagiakan. Cabang lomba dongeng putra dan geguritan putri berhasil maju ke babak selanjutnya. Dua kejuaraan berhasil dimenangkan dalam FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) 2022 Tingkat Kabupaten Magelang.

Selamat kepada ananda Arka Aryasatya yang telah berhasil meraih juara ke-1 dalam lomba dongeng jawa putra dan berhak melaju ke tingkat provinsi. Dan selamat juga bagi ananda Kyose Humaira Putranto yang telah berhasil pula meraih juara ke-1 dalam cabang lomba geguritan putri dan melaju ke tingkat provinsi.

Arka Arsatya-Juara mendongeng putra
Arka dan Ibu Ninik Supriyati

Keberhasilan peserta didik tak luput dari bimbingan dan arahan bapak ibu guru. Selamat juga kepada Ibu Evi Sukiyaki, S.Pd yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan sehingga berhasil membawa kemenangan bagi SD Negeri Borobudur 1 dan tak lupa terima kasih kepada Ibu Ninik Supriyati Tiyas Winarsih, S.Pd yang juga telah memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh peserta dan bapak ibu guru sehingga berhasil meraih kemenangan hari ini.

Juara Geguritan 

Umay, Juara geguritan putri
                                                                                                              
dengan Ibu Ninik
    
dengan Ibu Evi S
Sekilas tentang FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) 2022
Festival Tunas Bahasa Ibu 2022 merupakan media apresiasi kepada para peserta revitaslisasi bahasa daerah. Festival ini dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah di tingkat kecamatan/ kabupaten/ kota hingga provinsi. Para juara dari masing-masing jenjang akan berlomba ke jenjang berikutnya sesuai dengan mata lomba.

Mata lomba dalam Festival Tunas Bahasa Ibu 2022.
Lomba untuk tingkat sekolah dasar atau SD:
1. menulis aksara Jawa
2. membaca geguritan
3. mendongeng

Kegiatan ini sangat bagus untuk “nguru-nguri aksara Jawa” yang hampir luntur di masyarakat Jawa karena perkembangan iptek yang pesat.

Posting Komentar

0 Komentar